Peran Mahasiswa Asing dalam Internasionalisasi Bahasa Indonesia

Pertemuan ke-2 mahasiswa asing di Indonesia kembali digelar. Kali ini Dikti menggandeng Universitas Padjajaran (UNPAD) Bandung untuk menyelenggarakan helatan tahunan tersebut. Acara digelar di Kampus UNPAD Jatinangor pada 14-17 November 2013. UNPAD sebagai tuan rumah yang diwakili oleh Wakil Rektor III, Dr. Setiawan menyampaikan selamat datang bagi para peserta mahasiswa asing, para pengelola BIPA dan KNB dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Beliau juga menyampaikan rasa bangga karena pertemuan mahasiswa asing ke-2 dilaksanakan di kampus UNPAD. “Dengan banyaknya mahasiswa asing yang kuliah di Indonesia, membawa dampak yang lebih besar pada pengembangan Bahasa Indonesia”, tambahnya. Beliau menyampaikan bahwa pertemuan tersebut dapat dijadikan unjuk kebolehan kemampuan para mahasiswa asing dalam berbahasa Indonesia karena ada lomba penulisan esai dan debat dalam Bahasa Indonesia. “Pertemuan ini menjadi seleberasi bagi para mahasiswa asing setelah menempuh upaya keras belajar Bahasa Indonesia dan ajang silaturahmi antar mahasiswa asing yang kuliah di Indonesia,”ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Kelembagaan dan Kerjasama, Ditjen Dikti, Prof. Ir. Hermawan Kresno Dipojono, MSEE., Ph.D., menyampaikan paparannya mengenai “Peran Mahasiswa Asing dalam Pengembangan Bahasa Indonesia” dan sekaligus membuka Pertemuan II Mahasiswa Asing (2nd International Student Summit) di Indonesia di Bale Sawala, Gedung Rektorat UNPAD, Jatinangor. Prof. Hermawan menekankan bahwa saat ini mahasiswa asing di Indonesia jumlahnya 8.000-an, jauh dibawah jumlah mahasiswa Indonesia di luar negeri yang jumlahnya 10 kali lipatnya. Untuk itu Dikti melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan jumlah mahasiswa asing di Indonesia antara lain dengan mengikuti pameran pendidikan tinggi di luar negeri, mengadakan program double degree dan sebagainya.

Acara yang diikuti oleh sekitar 150 peserta dari 26 perguruan tinggi di Indonesia yang berasal dari 56 negara tersebut juga dihadiri oleh pengelola BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) dan KNB. Delegasi UNY diwakili oleh Beatriz Orantes (Mexico), Alfred Irambona (Burundi), Youssouf Haidara (Mali), dan Shakhnoza Ablakulova (Uzbekiztan) serta didampingi oleh 1 pengelola KNB. Keempat mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa asing program KNB dan sedang menempuh S2 di PPs UNY. Pada kesempatan tersebut juga diluncurkan website resmi International Student Association (ISA) oleh Presiden KNB periode 2012-2013, Osman asal Sinegal yang menempuh studi di UNPAD.  Website tersebut akan menjadi wadah bagi para mahasiswa asing di Indonesia untuk berbagi informasi dan untuk mempererat kebersamaan mereka.

Untuk memperkenalkan kesenian Sunda, para peserta diajak bermain angklung secara interaktif. Para peserta sangat antusias memainkan angklung dengan beberapa lagu yang dimainkan baik lagu Indonesia maupun lagu barat. Selanjutnya, para mahasiswa asing diuji kemampuan berbahasa Indonesia mereka melalui lomba esai. Mereka sangat serius mengikuti kompetisi tersebut yang nantinya akan dipilih 3 pemenang dan 1 pemenang tulisan terfavorit dewan juri.

Pada hari kedua, digelar perlombaan debat Bahasa Indonesia. Delegasi UNY berhasil masuk ke semifinal setelah mengalahkan beberapa universitas pada babak penyisihan. Penilaian debat meliputi aspek bahasa, ide, dan keaktifan para peserta debat. Acara dilanjutkan kunjungan ke Gedung Merdeka dan Museum Konferensi Asia Afrika untuk mengenal sejarah bertemunya negara-negara Asia Afrika di Indonesia seperti halnya acara pertemuan mahasiswa asing ke-2 tersebut. Tidak hanya sejarah yang dikenalkan kepada para mahasiswa asing, mereka juga diperkenalkan dengan kebudayaan sunda dengan mengunjungi Saung Angklung Udjo. Di tempat tersebut mereka dapat melihat tarian-tarian, serta kesenian musik angklung khas Jawa Barat.

Kunjungan di hari berikutnya berlanjut ke Sindang Reret Ciwedey untuk lebih mengenal mainan tradisional Jawa Barat dan ke Kawah Putih untuk menikmati indahnya pemandangan danau kawah putih kehijauan yang berada di ketinggian 2,430 di atas permukaan laut. Setelah puas berwisata, para tim debat yang masuk semifinal harus bertanding. UNY harus menghadapi tim tuan rumah UNPAD dan UNY pun harus tunduk kepada tim tuan rumah tersebut. Acara dilanjutkan dengan pemilihan Presiden KNB periode 2013-2014, dan terpilihlah Lameck Maninji (Zimbabwe) dari UGM sebagai Presiden, Mohammad Elmar (Azerbaijan) dari UNPAD, dan Sekretaris Presiden, Beatriz Orantes (Mexico) dari UNY.

Pertemuan BIPA dari berbagai universitas juga dilakukan di saat bersamaan dengan pemilihan presiden KNB. Beberapa butir tercetus untuk lebih dimatangkan di tingkat kementerian seperti kurikulum, buku ajar, tes Bahasa Indonesia bagi orang asing, dan quantum learning Bahasa Indonesia. Rangkaian acara ditutup oleh Wakil Rektor III UNPAD, Dr. Setiawan dengan kesimpulan bahwa penggunaan Bahasa Indonesia sudah digunakan dengan baik oleh mahasiswa asing dalam keseharian maupun kegiatan akademik. (Sinta)